Sabtu, 21 September 2013

chapter 4 (evakuasi berhasil)

Malam , langit mulai menghitam , angin berhembus dan menyebarkan hawa dinginnya.. Terilahat di dalam sebuah gang kecil, sebuah bangunan tua yang sudah tidak terpakai , tetapi terdengar suara banyak orang disana.

Ternyata ,, didalam bangunan itu ada belasan orang berjubah hitam, bukan,, bahkan puluhan. Mereka sedang mengikatkan vicka di sebuah salib.

beberapa menit yang lalu..

ketika bus sudah mulai melaju.. vicka yang baru ingin melanjutkan perjalanan pulang, tiba tiba datang beberapa orang berjubah hitam dan mengepungnnya. salah satu dari mereka langsung menyekap mulut vicka dengan sapu tangan dan vicka langsung tidak sadarkan diri.

Felix melihat semua kejadian itu dan dia langsung turun dari bus , berlari mengikutin kemana orang orang berjubah hitam itu membawa vicka.

(saat ini..)

"ayo kita lakukan segera, janga memperlambat"

perintah dari salah satu orang berjubah itu kepada teman temannya 

mereka langsung melingkari vicka dan hanya yang memberi perintah saja yang berdiri tepat di hadapan vicka dan mengeluarkan sebuah pedang katana dari balik jubahnya, Dia mengangkat pedang ke atas menggunakan tangan kanannnya dan terlihat mulut nya sedang komat kamit membaca mantra

Beberapa menit kemudian pedang itu mengayun ke arah tubuh vicka , ketika pedang itu hampir mengenainnya ,, berhembus angin ke arah vicka dan vicka pun hilang .. Pedang hanya mengenai salib yang mengikatnya.

"kau ingin membunuhnya? jangan bermimpi.. selama aku masih hidup kau tak akan pernah bisa melakukannya" ucap Felix sambil menggendong vicka

"cihh.. siapa kau bocah, kau sudah ingin mati rupanya" gretakan orang yang ingin membunuh vicka

"coba saja jika kalian mampu" ucap Felix menantang

"serang bocah tengik ini" perintah orang yang ingin membunuh vicka kepada teman temannya.

mereka semua langsung mengeluarkan pedang katana dan langsung menyerbu Felix dengan buasnya, tetapi wajah Felix tetap tenang tidak takut sama sekali. Felix meletakan vicka di lantai , lalu dia mengambil ancang ancang untuk melawan pedang satu persatu ingin menyambar tubuhnya tapi tidak ada satupun pedang yang mengenai tubuhnya.

Felix terus menghindar tapi tetap menyerang pukulan demi pukulan mengenai orang orang berjubah hitam itu. Hanya dalam beberapa menit Felix berhasil menumbangka semua orang berjubah yang ingin menyerangnnya.
Dan kini hanya tersisa satu orang..yaitu orang berjubah hitam yang ingin membunuh vicka

"sss..ss..iapa kau bocah" 

Orang berjubah hitam yang tersisa itu terkejut , melihat kemampuan Felix

hembusan angin datang lagi melewati Felix da menuju arah orang berjubah itu , dan tiba tiba Felix berdiri tepat di hadapan orang berjubah itu. Lalu Felix memegang pundak orang berjubah itu , dan langsung menjatukan orang berjubah itu ke lantai.

Kepala orang berjubah itu membentur lantai dan langsung tidak sadarkan diri. Felix langsung menuju vicka, dia menggendongnnya dan berjalan menuju keluar gedung.

"sudah larut begini, apa masih ada kendaraaan , cihh,,... menyusahkan saja"

keluh Felix , seraya berjalan menggendong vicka menuju halte bus. Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai, Felix langsung mendudukan Vicka di bangku halte , Felix mondar mandir , duduk berdiri menunggu bus , tapi sayang tak ada satupun bus yang melewati halte itu.

Hingg esok hari kemudian...

Vicka terbangun dari tidurnya dipangkuan Felix dan ia terkejut.

"Felixxxxxx!!!" teriak Vicka hingga membangunkan Felix

:"bodoh... bisa tidak kau kecilka suaramu sedikit"

"kenapa aku bisa disini., bersamamu semaleman lagi,, jangan jangan,... kau sudah ..?"

"aku bukan laki laki seperti itu,"
("rupanya dia tidak ingat yang terjadi kemarin malam") Felix bicara dalam hati

"apa yang kau lakukan padaku" tanya Vicka pada Felix dengan wajah penuh tanya.

"semalam kau tiba tiba jatuh pingsan, apa kau lupa" Felix menjelaskan kejadiannya pada Vicka tapi bukan kejadian sebenarnya..

Vicka sejenak berfikir mengingat kejadian semalam .. tapi yang dia ingat hanya sampai saat mulutnya di sekap dan membuat dia pingsan. Senyum kecil terpancar di bibirnya .

"kau kenapa senyum senyum sendiri, kau sakit?." tanya Felix keheranan yang melihat Vicka terdiam da tiba tiba tersenyum.

"aku tidak apa apa, , jika aku ternoda pasti kau yang melakukannya" ujar Vicka meledek Felix

"apa apaan itu,, aku tidak menyentuhmu sama sekali ,, B..O..D..O..H" Felix membalas ledekan Vicka

"aku tidak perduli,, dan lagi sudah mulai jam restoran buka, ayo kita berangkat"

Vicka dan Felix pun berdiri, bus yang ingin mereka naiki pun tiba , Felix naik duluan Vicka  menyusul di belakang.. ketika dia baru mengangkat kaki menaiki bus. dia melihat punggung Felix.

("terima kasih sudah menolongku, kamu sangat baik") Vicka berbicara dalam hati dan sambil tersenyum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar