Kamis, 19 September 2013

chapter 1 (pertemuan tak terduga)


Didalam sebuah restoran jepang yang cukup besar , terlihat belasan orang sedang mengantri di tempat order , meja-meja pengunjung pun hampir penuh terisi. Dan salah satu pengunjung disana ada dua orang pemuda sedang menikmati makanan yang mereka pesan di restoran itu. Mereka mengisi tenaga setelah hampir seharian mencari lowongan pekerjaan , dua pemuda itu adalah Felix dan Dhanz

"Dhanz hari ini gak ada satupun yang kita dapat, tentang kelompok sesat itu dan lowongan pekerjaan untuk
 kita bertahan hidup di sini"

Felix membuka obrolan dengan Dhanz sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya

"kau sendiri yang bodoh , ada orang kaya yang ngangkat kau sebagai anak, tapi kau malah kabur dari
 mereka,"

"Membosankan tau , hidup mewah itu, bayangkan .. kerjaanku cuma belajar saja tiap hari"
"lagi juga kita kesini mencari informasi tentang kelompok sesat itu, aku gak akan pernah memaaafkan
 perbuatan mereka terhadap kakek"

Raut wajah Felix tiba tiba berubah, Dhanz terdiam membeku, mulutnya seperti dikunci ketika melihat wajah keseriusan Felix.

Dari arah pintu masuk restoran , terlihat 10 orang dengan postur badan yang tinggi besar, berwajah seram berkacamata hitam memasuki restoran, mereka semua mengenakan jubah hitam.
Mereka semua masuk restoran dan menuju tempat order makanan di restoran itu.

"Serahkan perempuan ini"

teriak salah satu dari mereka, bertanya dengan suara yang keras menakutkan , sambil menunjukan foto di tangannya. semua karyawan restoran yang berada di tempat itu hanya terdiam tidak berani menjawab pertanyaannya.
Foto yang di tunjukan terlihat gambar seorang wanita yang anggun dan cantik , dengan senyum di wajahnya yang terlihat jelas sekali.

"ada perlu apa ya bapak mencari vicka?"

Seorang wanita muda yang cantik keluar dari ruangan manager menjawab pertanyaan orang berjubah hitam itu. Dia adalah seorang manager restoran , di dadanya tertempel papan nama bertuliskan Susy Rianti  .
Ternyata perempuan yang ada difoto itu bernama vicka , dan vicka juga adalah seorang karyawan restoran tersebut,

"Jangan banyak tanya , cepat beritahu dimana gadis ini, atau ku bunuh kalian semua"

Semakin sangar saja ucapan dari orang berjaket  hitam itu , membuat semua karyawan restoran itu merinding.

"vicka sedang tidak ada jam kerja sekarang , mungkin bapak bisa datang lain kali.."

Susy , manager restoran itu mencoba tetap tenang menghadapi pemimpin kelompok berjas hitam , walau di hatinya ada rasa bergetar.

"Jangan membodohi saya , cepat beritahu dimana dia"

sambil mematahkan meja di depannya.. orang berjubah hitam itu menggretak susy,
Di depan restoran , kini sudah banyak berkumpul orang orang yang menonton , mereka terpancing karena mendengar  suara gaduh dari meja yang di patahkan.

suasana makin memanas , udara disekitar pun seakan ikut memanas. Semua pengunjung bangun dari tempat duduknya untuk melihat.Tapi lain dengan Felix , Dhanz mereka terlihat tetap tenang dan menikmati makanan mereka..

Dari arah tempat order makanan salah seorang dari 10 orang berjaket hitam memisahkan dirinya , menghampiri ruang makan tempat pengunjung restoran.

"hyaaa.."

teriak orang berjaket hitam itu sambil mengangkat meja dengan kedua tangannya yang besar, lalu membantingnya

Felix , Dhanz tetap diam , menikmati makanan mereka sambil berbincang.

"Felix , perhatikan orang itu, apa yang mereka cari disini, "

"mungkin mereka ingin merampok, biarkanlah mereka berkarya ,, hahahaha"

"sial kau , ,aku serius nih felix , gak apa apa biarin mereka ?"

"sabar dan lihat saja dulu"

Berganti lokasi..
Dari arah pintu masuk terlihat seorang wanita berlari kearah tempat order. dia adalah vicka ,

"Ibu susy , ada apa ini bu."

"vicka''

susy yang melihat vicka datang terkejut. matanya berkedip kedip mengisyaratkan untuk memberitahu vicka untuk segera pergi dari restoran tapi sayang vicka tidak mengerti.
pemimpin kelompok berjas hitam tersenyum melihat kedatangan vicka..

"hahaha , tak perlu kita cari dia datang sendiri,, "
"cepat tangkap dia".. teriakan orang berjubah hitam yang dari tadi berbicara dengan susy, memerintahkan orang orang berjubah hitam di belakangnnya.

semua orang berjubah hitam yang tersisa disana bergerak cepat kearah vicka dan langsung memegang tanganya dan memaksa untuk ikut mereka.
vicka berusaha keras menolak , tapi apa daya tenaganya tak sebanding dengan orang orang berjubah itu,

vicka di seret keluar restoran , tapi dia terus meronta dan berteriak minta tolong, teriakannya sangat kencang dan terdengar semua pengunjung restoran.

beberapa keamanan datang dan menghalangi langkah kelompok itu, tapi sayang mereka jatuh hanya dengan satu pukulan.

Vicka tak berhenti berteriak minta tolong. dari arah belakang orang orang berjubah itu berjalan. Felix dan Dhanz sudah berdiri dengan tegak.

Dhanz melemparkan seseorang ke lantai, seseorang itu adalah adalah salah satu dari kelompok berjubah hitam yang memporak porandakan meja di restoran tadi, dan dia sudah terlihat pingsan.

"perempuan bodoh, suaramu merusak telingaku"

Vicka terdiam dan sedikit kesal di panggil bodoh oleh Felix. kelompok orang orang berjubaht hitam itu marah , karena temannya di buat pingsan oleh Dhanz.

"siapa kalian, bocah gak usah ikut campur, atau kalian berdua mau mati.."

salah seorang dari kelompok itu mengancam felix dan dhanz.

"kau tidak malu ya... ha?, beramai ramai mengancam dua orang bocah , dan membawa seorang perempuan bodoh "

felix mencela kelompok itu dengan santai, tak terlihat sedikitpun rasa takut di wajahnya.

"kalian ingin mati rupanya,, "
"habisi dua bocah tengik ini"

salah satu dari mereka menyuruh teman temanya untuk menghabisi Felix dan Dhanz, ternyata orang itu adalah pemimpin kelompok mereka. Dhanz mundur kebelakang dan bersandar di tembok pintu masuk restoran, semua bawahan kelompok berjubah hitam itu mengeluarkan pisau dan maju kearah felix, sedangkan pemimpin mereka memegangi vicka.

Felix terdiam sejenak , lalu tersenyum.orang orang di sekitarnya hanya melihat dengan wajah ketakutan. Felix melompat kearah orang orang berjubah yang ingin menyerangnnya, dan lompatannya itu berubah seketika menjadi hembusan angin.

Hembusan angin itu melewati satu persatu orang orang berjubah hitam itu , setelah dilewati hembusan angin itu , mereka langsung jatuh terkapar di lantai satu persatu.
hingga Felix sendiri yang berdiri , di hadapan pemimpin kelompok dan Vicka.

"hoam,,  membosankan sekali , cuma gede badan saja ya?"

pemimpin kelompok berjubah itu tercengak melihat kemampuan Felix, tubuhnya gemetar , dia berfikir Felix itu bukan pemuda biasa..

"siapa kau sebenarnya, apa yang kau lakukan pada bawahan ku,"

dengan wajah penuh ketakutan , tangannya yang memegang vicka pun di lepaskan, vicka berlari menjauh dan menuju restoran. felix terseyum menatap pemimpin kelompok itu.

"katanya , tadi ingin membunuh saya, cuma bicara saja ya,"
"hmm.. tenang saja aku tidak membunuh teman temanmu, mereka hanya tidur sebentar, apa kau mau ikut tidur juga??"

wajah pemimpin kelompok itu semakin ketakutan, setelah mendengar ucapan Felix..

"akan ku balas ,, kau nanti bocah tengik"

pemimpin itu pun mengambil langkah seribu, menjauhi Felix. dan Felix melambaikan tangan padanya..

"aku tunggu loh .. balasannya.."

beberapa orang polisi pun tiba di lokasi ,dan menangkap 9 orang berjubah itu.
manager restoran itu pun di bawa oleh polisi untuk di mintai keterangan, para karyawan bergotong royong membereskan restoran.

felix dan dhanz pun berjalan pergi dari restoran , tiba tiba. terdegar suara teriakan perempuan dari arah belakang mereka berjalan..

"terima kasih!! , terima kasih sudah menolong.."

vicka berteriak , teriakannya menghentikan langkah felix dan dhanz , felix hanya tersenyum..

"apa harus berteriak mengucapkan terima kasih?,, teriakanmu itu nyakitin telinga saya bodoh!!"

"aku tidak bodoh,,!!"
"sekali lagi terima kasih,,"

felix dan dhanz pun berlalu, vicka hanya melihat dari belakang dan semakin lama felix dan dhanz menghilang dari pandangannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar