Kamis, 19 September 2013

chapter 3 (dia Vicka)

Restoran jepang "Ai no hana"  dalam sebuah ruang dapur restoran , terdapat Felix , Dhanz , vicka dan beberapa orang lainnya yang sedang menikmati makan siang mereka masing masing.

"aku tidak percaya , ibu susy bisa menerima kalian dengan mudahnya" vicka mengeluh pada Felix dan Dhanz dengan wajah kesalnya ,, tapi masih tetap terlihat imut

"sudah jelas kan,, karena kami ini jenius, tidak seperti kau.. b..o..d..o..h!!"  Felix menjawab keluhan vicka dengan sikapnya yang tetap santai.

"bisakah , kau berhenti memanggilku bodoh..!! , aku tidak bodoh. , aku masih tetap tidak percaya, pasti kalian pasti melakukan sesuatu yang mencurigakan , kepada ibu susy"

Felix dan Dhanz terdiam dan terbayang di pikiran mereka interview kemarin...

(bayangan masa lalu Felix dan Dhanz)

"permisi ,, kami kesini ingin melamar pekerjaan , saya dengar restoran ini sedang membutuhkan pegawai"

"baiklah ,, saya sudah tahu semua, saya dengar kalian sangat membutuhkan pekerjaan dan saya mendengar dari seorang ibu yang kalian tolong tadi , Saya sangat berterima kasih , karena ibu yang kalian tolong itu adalah ibu kandung saya , Dan mulai besok kalian bisa mulai bekerja disini , selamat bergabung"

(berganti kenyataan)

"kami tidak melakukan apa - apa ,, itu semua memang karena manager itu tau kemampuan otak kami,,yang jauh lebih pintar dari pada ,, " ucap Felix sambil menunjukan jarinya ke arah vicka.

"huhh.. aku tidak bodoh..!!"

"sudah Felix , Vicka ,, sudah waktunya bekerja ,," ucap Dhanz seraya berjalan menuju pintu keluar

suasana restoran makin sore makin ramai, pergi satu datang lagi satu seakan tidak ada habisnya. Felix dan Dhanz terlihat mondar mandir mengantarkan pesanan ke meja pemesan. Walau lelah mau tidak mau mereka harus tetap bekerja untuk membiayai kebutuhan mereka di Indonesia.

Tidak terasa sudah memasukin jam tutup restoran, restoran pun kini terlihat sepi .Ssemua karyawan membereskan restoran dan bersiap siap untuk tutup.

"sreeeek" Suara rolling door pintu depan restoran di tutup

"akhirnya kita bekerja juga " ucap Dhanz kepada felix

"ya, kita harus bersyukur"

mereka berdua berjalan , menuju pintu luar mall , ketika sudah di luar mall mereka berjalan lagi menuju halte bus. Dan di tengah perjalanan dia bertemu vicka.

"bodoh, pacarmu tidak menjemput?" tanya felix kepada vicka

"aku tidak punya pacar" jawab vicka

"oh ya. aku lupa,, laki laki mana yang mau dengan perempuan bodoh" felix menyela vicka

"sudah ku bilang aku tidak bodo!! , bisakah kamu berhenti memanggilku bodoh." jawab vicka kesal

Entah bagaimana ceritanya ,, sekarang Felix dan Dhanz jadi jalan bertiga dengan vicka menuju halte bus.
Setelah beberapa menit berjalan mereka bertiga akhirnya sampai di halte, da tidak lama setelah mereka bertiga sampai. bus yang ingin di naiki mereka tiba.

"kenapa kau naik bus ini, kau mengikuti ku ya bodoh" felix bertanya pada vicka

"yang harusnya mengatakan itu aku.. kamu kali yang ingin mengikutiku , jangan jangan kamu mau menculiku dan menjualku ya" jawab vicka pada felix

"kaya ada yang mau beli aja, kalo saya jual" felix meledek vicka sambil tertawa

"jelas banyak , mana ada yang mau nolak cewe seimut saya" vicka membela diri dan wajah felix berubah jadi cemberut.

dua jam berlalu...

"bang depan ya saya turun " teriak vicka untuk memberitahukan supir bis agar berhenti..

vicka pun turun "ah.. besok bertemu kamu lagi.. membosankan" ucap perpisahan vicka untu felix

"wanita menyebalkan" jawab felix sambil melihat vicka turun.

Dan ketika bus mulai berjalan . felix menoleh ke arah belakang bis .. dan ia terkejut karena melihat sesuatu..

apakah yang felix lihat...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar